BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Wednesday, November 4, 2009

Cinta Dan Nafsu

1. Cinta itu membahagiakan, Nafsu itu membahayakan

Cinta yang sebenarnya selalu menunjukkan jalan atau arah menuju kebahagiaan bagi orang-orang yang menjalaninya. Seorang pecinta yang sudah menemukan dan memahami makna cinta sejati dalam dirinya akan berada pada kondisi yang membahagiakan. Sebaliknya, orang-orang yang terkecoh dengan nafsu dan menganggap nafsu adalah cinta akan berada dalam kondisi yang membahayakan. Kita tidak bisa memungkiri, di mana ada kebaikan, di situlah setan menggoda manusia agar terjerumus ke dalam keburukan.

Cinta dan nafsu seperti dua sisi dari mata uang yang sama. Cinta adalah sisi positif, nafsu adalah sisi negatif dan uang itu adalah hubungan. Seseorang yang mencintai pasangannya dengan sebenar-benarnya cinta akan mengarahkan hubungannya menuju kebahagiaan sejati dengan caramenjaga dan menyayangi pasangannya. Tanpa bermaksud untuk merusak dan menyakiti. Lain halnya dengan orang-orang yang menjalin hubungan dengan landasan nafsu, mereka akan membawa hubungannya kearah kebahagiaan yang semu dan hanya berorientasi pada fisik, dalam hal ini sex. Yang justru akan menjerumuskan mereka ke dalam situasi yang membahayakan.

2. Cinta bikin kita ketawa, Nafsu bikin kita kecewa

Kalau diibaratkan hubungan seperti sawah, maka cinta adalah padi dan nafsu adalah rumput liar. Nah, ketika ketika seseorang menanam padi (cinta) di sawah (hubungan) maka secara otomatis akan tumbuh juga rumput liiar (nafsu). Kalau orang itu sudah mengetahui dan memahami apa itu padi (apa itu cinta), maka dia akan segera memangkas rumput liar itu (nafsu) yang tumbuh di sawahnya (hubungan). Ketika tiba masa panen, orang ini akan menuai hasil sawahnya (hubungan) yang ditanami padi (cinta) itu tadi berupa buah padi (kebahagiaan). Lain dengan orang-orang yang terkecoh yang menyangka rumput liar (nafsu) sebagai padi (cinta). Mereka akan memelihara rumput liar (nafsu) dan tanaman padinya (cinta) akan mati. Pada saat panen, tentu yang mereka dapat hanyalah sekarung rumput liar (nafsu) yang tidak enak dimakan (kekecewaan).

3. Cinta selalu ingin memberi, Nafsu hanya ingin diberi

Saya rasa maksud dari poin ketiga ini sudah jelas. Cinta adalah memberi. Ketika seseorang menjalin hubungan atas dasar cinta maka hal pertama yang dilakukannya adalah memberikan yang terbaik kepada pasangannya, bukan ingin diberi. Logikanya, kalau kita dan pasangan sama-sama ingin memberi (kita ingin memberi kepada pasangan dan pasangan ingin memberi kepada kita) secara otomatis keduanya akan menerima. Tapi kalau kita dan pasangannya inginnya diberi (pasangan ingin diberi dan kita juga ingin diberi) lalu siapa yang akan memberi..? Pada akhirnya yang terjadi justru tidak ada yang akan diberi karena tidak ada yang ingin memberi.

4. Cinta ingin menyayangi, Nafsu ingin menggerayangi

Bagaimana cara kamu memperlakukan pasanganmu?

Dan bagaimana cara pasanganmu memperlakukan kamu?

Ini adalah cara termudah untuk membedakan mana cinta, mana nafsu..?

Landasan seseorang dalam menjalin hubungan akan sangat menentukan pada bagaimana cara orang tersebut memperlakukan pasangannya. Orang yang menjalin hubungan dengan landasan cinta akan senantiasa memperlakukan pasangannya dengan cara-cara yang baik. Menjaga, menyayangi, memperhatikan dan selalu memberikan yang terbaik. Sebaliknya orang orang yang menjalin hubungan karena nafsu cenderung memperlakukan pasangan ke arah fisik. Setiap kali bertemu, inginnya menciumi dan diciumi, setiap kali berdua inginnya dipeluk dan memeluk, digerayangi dan menggerayangi, dan yang lebih parah lagi kalau sampai kearah hubungan sex.

5. Cinta yang terbaik, Nafsu yang terbalik

Cinta selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik, berusaha memberikan yang terbaik untuk pasangan dan selalu memperlakukan pasangan dengan cara-cara yang baik. Bagaimana dengan nafsu..? Sebaliknya, nafsu selalu ingin diberi dan cenderung memperlakukan pasangan ke arah yang menyesatkan.

Menikah Tanpa Ada Rasa Cinta

Mencari arti cinta yang paling sesuai dengan Anda memang membutuhkan waktu. Belum sempat menemukan, usia dan lingkungan semakin mendesak untuk memikirkan sebuah pernikahan. Ya, pernikahan! Momen untuk memutuskan dengan siapa Anda akan menyatukan tujuan hidup dan menghabiskan sepanjang hidup bersama.

Menikah memang butuh banyak pertimbangan, tapi apakah cinta juga masih harus dipertimbangkan?

Dari momen ini, setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda. Ada yang berpendapat untuk mencari dia yang paling sesuai untuk tujuan hidup, baik itu prestise, kebaikan hati, kekayaan atau status. Walaupun tanpa cinta. Bagi mereka, cinta akan tumbuh dengan sendirinya dari kehidupan yang menyenangkan. Ada lagi yang berpikiran apa pun itu keadaannya, dengan cinta pasti semua akan bisa dilalui dengan baik.

Kita tidak bisa menilai benar dan salah dari dua pendapat ini, semuanya tergantung kesesuaian dengan pandangan hidup dan pribadi setiap orang yang menjalaninya. Kalau begitu, bagaimana dengan pendapat baku ‘menikahlah dengan orang yang kau cintai’? Mengapa pendapat itu masih dipertahankan banyak orang dalam nasehat perkawinan? Karena risiko menjalani kehidupan pernikahan tanpa cinta cukup menakutkan, Ladies! Seperti yang berikut ini.

Cinta Sejati Datang

Setiap orang dianugerahi rasa cinta yang bisa datang kapan saja dan kepada siapa saja. Sayangnya, dia tidak peduli Anda sudah menikah atau tidak. Banyak wanita mengakui mereka menemukan seseorang yang begitu lekat di hati dan merasa itulah cinta sejati mereka, justru setelah menikah. Dan rasa ini bisa mengalahkan cinta yang mereka bangun dengan pasangan yang memberikan kehidupan yang membanggakan. Jika sudah begini, maka pilihannya adalah mengubur cinta dalam-dalam atau memperjuangkan cinta dengan mengorbankan apa pun itu.

Anak merasa tidak tenang

Mungkin hal ini jarang disadari oleh para orang tua. Seorang anak merasa tenang jika melihat kedua orang tuanya saling mencintai dan bisa mengarahkan pikiran dan energi mereka untuk banyak hal positif dalam hidupnya. Sedangkan anak dengan pasangan yang dingin akan cenderung menjadi anak yang dingin juga dan selalu merasa cemas kalau-kalau dia akan ditinggalkan ayah atau ibunya. Walaupun itu mengobrol, menonton televisi bersama, seorang anak bisa merasakan orang tuanya saling mencintai atau tidak.

Kehidupan yang hambar

Tanpa cinta, kehidupan akan berjalan seperti rutinitas biasa. Melayani suami, menyiapkan makanannya, membelikan kebutuhannya, bahkan saat bercinta tidak akan ada bedanya dengan suatu pekerjaan jika Anda tidak merasakan cinta di dalamnya. Sepanjang hidup seperti itu, siapa yang mau? Tidak masalah jika akhirnya Anda dan pasangan bisa saling jatuh cinta dari rutinitas sehari-hari itu, namun jika tidak, kehidupan rumah tangga akan menjadi siksaan saja.

Rentan pertengkaran

Dua sosok yang berbeda mau memahami sesamanya hanya karena dilandasi cinta. Tanpa itu, segala persoalan bisa menjadi pemicu masalah. Anda tidak terpikir untuk memahami semangat suami dalam bekerja untuk keluarga ketika dia harus sering ke luar kota. Suami pun tidak akan terpikir bahwa sarapan yang Anda siapkan tiap pagi dan kesetiaan Anda membukakan pintu saat dia pulang adalah sebuah bentuk kasih sayang. Walaupun akhirnya rumah tangga Anda tetap bersatu, namun tidak menjadi tempat yang nyaman untuk hidup.

Tidak bahagia

Sudah pasti risiko ini yang paling mendasar. Anda tentu paham bahwa kebahagiaan karena cinta dan kebahagiaan karena materi itu berbeda rasanya. Setiap orang pada dasarnya membutuhkan rasa bahagia, dan hal inilah yang menyebabkan walaupun sudah memiliki segalanya seseorang akan tetap mencari seseorang yang bisa membuatnya dimabuk cinta. Baik Anda maupun suami akan selalu curiga kalau-kalau ada seseorang di luar sana yang akan membuat Anda berstatus janda atau suami menjadi berstatus duda. Tentu bukan kehidupan yang membahagiakan.

Tuesday, November 3, 2009

Tips Putus Cinta

Sebelum ini saya pernah menulis posting berkaitan “Jangan Putus Cinta”. Kali ini saya akan berkongsi pendapat dan nasihat kepada pencinta sekalian mengenai topik yang hangat diperbincangkan masa kini iaitu Putus Cinta! Topik ini pernah saya kongsikan pada blog cinta saya yang sebelum ini… Selamat membaca!

Setelah berbulan dan bertahun lamanya anda mempertahankan hubungan cinta anda bersama si dia akhirnya perpisahan muncul. Perpisahan yang saya maksudkan bukanlah sekadar mampu menitiskan air mata anda tetapi perpisahan kali ini sekaligus memusnahkan harapan dan jiwa anda. Ketika itu anda menangis dan terasa kosong. Mengharapkan keadaan kembali seperti sediakala adalah apa yang anda idamkan ketika itu. Malangnya, apa yang anda idamkan tidaklah seperti apa yang anda harapkan.

Di sini saya ingin kongsikan salah satu kata yang pernah disampaikankan malaikat jibrail kepada nabi junjungan muhammad saw yang lebih kurang berbunyi,

“Cinta dan sayangilah kekasihmu sepuas- puasnya tetapi INGAT kamu pasti akan berpisah dengannya”..

Pencinta sekalian, baris ayat diatas sudah cukup membuktikan bahawa perpisahan pasti tiba! cuma waktu dan ketika perpisahan tiba hanya tuhan yg tentukan. Kita sebagai insan hanya mampu berdoa dan berusaha.

Putus Cinta terjadi disebabkan pelbagai jenis keadaan. Antaranya:
1. Kecurangan
2. Cemburu
3. Tidak serasi
4. Jarak antara dua insan
5. Kematian

Walaubagaimanapun, saya yakin dan pasti banyak lagi jenis perpisahan yang tidak saya senaraikan. Namun begitu, hakikatnya perpisahan adalah sesuatu yang negatif dan mempunyai banyak elemen yang boleh mempengaruhi diri seseorang mahupun dari segi mental dan fizikal.

Kepada anda yang pernah ataupun sedang putus cinta usahlah bersedih. Tarik nafas anda dan usapkan air mata dipipi. Sentiasa yakin dan percaya bahawacinta sebenarnya masih lagi boleh diselamatkan walaupun anda kehilangan pasangan anda. Hadapi dengan senyuman…

Apakah Maksud Pasangan Anda Curang?

Mengapa mereka yang sedang berada didalam sebuah hubungan cinta yang bahagia, berlaku curang terhadap pasangan mereka?

Bagaimana mereka sanggup berlaku curang sedangkan mereka tahu pasangan mereka adalah yang terbaik?

Kepada anda yang sedang membaca artikel ini, mungkin anda boleh katakan mereka ini adalah golongan yang bodoh! dan tidak bermoral. Hakikatnya mereka lebih dasyat daripada itu!

Curang adalah simptom dan bukannya penyebab mengapa…

Hubungan hari ini berlandaskan “Hakmilik” dan “Menguasai Pasangan”. Maksudnya, anda merasakan anda memiliki pasangan anda dan mengawal semua pergerakan pasangan anda. Hermm… Patut la semakin ramai yang rela menghabiskan rutin seharian mereka mengintai pasangan mereka… hehehe :)

Mari berfikir sejenak… Bayangkan kita semua hidup di dunia yang tiada batasan Kasih sayang, Cinta dan seks.

Maksudnya, adalah LOGIK untuk anda boleh berkongsi kasih dan melakukan hubungan seks dengan orang yang TIDAK anda cintai, dan anda BOLEH mencintai orang yang anda tidak berkongsi kasih dan melakukan hubungan seks. Adakah anda setuju?

Jika anda setuju, apakah maksud Curang?

Curang adalah menghancurkan sebuah Kepercayaan. Sedangkan Kepercayaan itu sendiri adalah “Hayat” kepada hubungan yang bahagia. Jika anda fokus kepada perhubungan cinta yang berlandaskan kejujuran dan kepercayaan sepenuh masa, adalah tidak mustahil untuk pasangan anda curang. Mempercayai dan berkongsi segala kebenaran kepada pasangan anda sedangkan mereka tidak, adalah perkara yang paling sedih dan menyakitkan hati!

Penyelesaian kami di Seni Cinta untuk mengatasi masalah Curang adalah, cuba untuk berbincang “Talk Openly” dan berlaku jujur di antara satu sama lain tanpa perasaan marah, benci dan mengadili antara satu sama lain. Saya yakin dan pasti anda mampu lakukannya, kalau tidak mengapa anda bercinta dengan pasangan anda sekarang..hehehe :)

Cuba cari kelemahan dan “x-factor” yang anda dan pasangan masing- masing perlukan. Jika boleh, cuba terangkan segala- galanya kepada pasangan anda termasuk penerangan daripada pasangan anda sendiri, walaupun sehingga ke tahap terpaksa mengetahui pasangan anda tertarik kepada insan lain. Jika segala kebenaran terbongkar! Maka curang dapat di atasi :)

Salam Cinta dan Kejayaan!

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...